Picture taken from here
Sorry seems to be hardest words
Masih ingat dengan
lagu ini? Walaupun lagu jadul, tapi esensi (duile.. esensi) dari kata-kata ini
bener banget lho. Sorry is indeed the
hardest words, because you need to lower your pride in order to say it.
Ternyata kesulitan
minta maaf ini berlaku universal, tidak hanya orang dewasa, tapi anak-anak pun
demikian. Mengajarkan anak minta maaf ya ampuuuun susahnyaaa.. Tapi kalau tidak
diajari sejak kecil,akan semakin sulit kayaknya ya semakin mereka tambah
dewasa. Itulah kenapa saya keukeuh
banget untuk mengajarkan anak-anak saya untuk saling meminta maaf. No matter how hard it is, no matter how long
it takes. Berhubung si mas dan si kakak beda usianya hanya 17 bulan, jadi
sepantaran dan sering main bareng (dan sering berantem tentunya).
Jadi kalau ada yang
salah, misalnya pukul atau nyubit, wajib hukumnya untuk jabat tangan dan bilang
: Mas/Kakak, maafin mas/kakak ya karena …. (sesuai kesalahannya). Hal yang sama
juga berlaku kalau anak-anak salah ke saya atau bapaknya, misalnya tidak
sengaja membentak. Saat minta maaf, mereka tidak boleh matanya ke mana-mana,
harus menatap mata yang lagi dimintain maaf. Seringnya ini masih harus dibantu karena
bocah senengnya matanya kemana-mana kalau lagi minta maaf.
Dalam hal minta maaf
ini saya sebagai orangtua seringkali harus jadi hakim, siapa yang mesti minta
maaf ke siapa. Biasanya anak-anak akan rebutan untuk membela diri, so I need to be very careful in deciding.
Biasanya sih supaya aman, saya meminta mereka berdua untuk minta maaf satu sama
lain. Misalnya casenya si mas nyubit karena si kakak gangguin, jadi dua-duanya
harus minta maaf. Mas minta maaf karena nyubit, kakak minta maaf karena
gangguin. Jadi fair, tidak ada favoritism atau
berat sebelah.
Alhamdulillah, makin
ke sini saying sorry looks less hard than
before. Kalau dulu mesti pakai drama dulu, sekarang sudah less drama. Kalau
dulu mesti didikte ngomong apa aja minta maafnya, sekarang sudah tahu mesti
ngomong apa. Sesudah minta maaf dua-duanya saya puji dan saya peluk, karena
sudah berani minta maaf. Lalu saya jelaskan kesalahan yang mereka perbuat, lalu ingatkan mereka untuk tidak mengulanginya lagi. After that, group hug and a kiss! Yang membuat
saya senang adalah, setelah minta maaf mereka bisa langsung bermain berdua lagi
sambil ketawa ketiwi. So I hope I’m doing it right, Insya Allah.
#Day1
#ODOPPreMatrik
#MulaiMenulis
#IIPBogor
0 komentar:
Posting Komentar