Jumat, 15 Desember 2017

Sorry seems to be hardest words

Picture taken from here


Sorry seems to be hardest words

Masih ingat dengan lagu ini? Walaupun lagu jadul, tapi esensi (duile.. esensi) dari kata-kata ini bener banget lho. Sorry is indeed the hardest words, because you need to lower your pride in order to say it.

Ternyata kesulitan minta maaf ini berlaku universal, tidak hanya orang dewasa, tapi anak-anak pun demikian. Mengajarkan anak minta maaf ya ampuuuun susahnyaaa.. Tapi kalau tidak diajari sejak kecil,akan semakin sulit kayaknya ya semakin mereka tambah dewasa. Itulah kenapa saya keukeuh banget untuk mengajarkan anak-anak saya untuk saling meminta maaf. No matter how hard it is, no matter how long it takes. Berhubung si mas dan si kakak beda usianya hanya 17 bulan, jadi sepantaran dan sering main bareng (dan sering berantem tentunya).

Jadi kalau ada yang salah, misalnya pukul atau nyubit, wajib hukumnya untuk jabat tangan dan bilang : Mas/Kakak, maafin mas/kakak ya karena …. (sesuai kesalahannya). Hal yang sama juga berlaku kalau anak-anak salah ke saya atau bapaknya, misalnya tidak sengaja membentak. Saat minta maaf, mereka tidak boleh matanya ke mana-mana, harus menatap mata yang lagi dimintain maaf. Seringnya ini masih harus dibantu karena bocah senengnya matanya kemana-mana kalau lagi minta maaf.

Dalam hal minta maaf ini saya sebagai orangtua seringkali harus jadi hakim, siapa yang mesti minta maaf ke siapa. Biasanya anak-anak akan rebutan untuk membela diri, so I need to be very careful in deciding. Biasanya sih supaya aman, saya meminta mereka berdua untuk minta maaf satu sama lain. Misalnya casenya si mas nyubit karena si kakak gangguin, jadi dua-duanya harus minta maaf. Mas minta maaf karena nyubit, kakak minta maaf karena gangguin. Jadi fair, tidak ada favoritism atau  berat sebelah.


Alhamdulillah, makin ke sini saying sorry looks less hard than before. Kalau dulu mesti pakai drama dulu, sekarang sudah less drama. Kalau dulu mesti didikte ngomong apa aja minta maafnya, sekarang sudah tahu mesti ngomong apa. Sesudah minta maaf dua-duanya saya puji dan saya peluk, karena sudah berani minta maaf. Lalu saya jelaskan kesalahan yang mereka perbuat, lalu ingatkan mereka untuk tidak mengulanginya lagi. After that, group hug and a kiss! Yang membuat saya senang adalah, setelah minta maaf mereka bisa langsung bermain berdua lagi sambil ketawa ketiwi. So I hope I’m doing it right, Insya Allah.    


#Day1
#ODOPPreMatrik
#MulaiMenulis
#IIPBogor

0 komentar:

Posting Komentar

 

Pasique's Template by Ipietoon Cute Blog Design